Penjahit Yang Riang
Gembira
Joseph Jacobs
Seorang penjahit baju
yang selalu riang
gembira dipekerjakan
oleh MacDonald yang
perkasa di kastilnya di
Saddell, untuk membuat
sepasang celana yang
dihiasi dengan renda-
renda pada ujungnya,
nyaman dipakai, dan
cocok dipakai untuk
berjalan ataupun
menari. Dan MacDonald
telah berpesan kepada
penjahit, bahwa apabila
dia dapat
menyelesaikan celana
itu pada malam hari di
sebuah runtuhan rumah
tua dan pekuburan, dia
akan memberikannya
hadiah yang sangat
besar. Saat itu orang
mengetahui bahwa
reruntuhan rumah tua
dan pekuburan yang di
tunjuk oleh MacDonald
adalah rumah yang
berhantu dan banyak
hal-hal yang
menyeramkan terlihat
di malam hari.
Penjahit itu sadar akan
hal ini; tetapi dia adalah
orang yang selalu riang
gembira, dan ketika
MacDonald sang pemilik
kastil menantangnya
untuk membuat
sepasang celana di
rumah berhantu itu,
penjahit itu tidak
merasa takut, dan
malah menerima
tantangan itu karena
ingin mendapatkan
hadiah yang besar.
Sehingga ketika malam
mulai tiba, dia naik ke
atas lembah, sekitar
setengah mil jaraknya
dari kastil itu, hingga dia
tiba di sebuah rumah
tua. Kemudian dia
memilih sebuah tempat
yang nyaman untuk
diduduki dan
menyalakan lilinnya,
menaruh peralatan
untuk menjahitnya, dan
mulai mengerjakan
celana yang dipesan,
dan memikirkan terus
hadiah uang yang akan
diberikan oleh
MacDonald.
Semuanya berjalan
lancar, hingga dia
merasakan lantai
bergetar di bawah
kakinya, dia melihat ke
bawah tetapi jari
tangannya tetap
mengerjakan celana itu,
dia melihat munculnya
kepala manusia yang
sangat besar dari
bawah lantai batu di
rumah tua itu. Dan
ketika kepala tersebut
sepenuhnya muncul dari
lantai, sebuah suara
yang sangat besar dan
menakutkan berkata:
"Apakah kamu melihat
kepalaku yang sangat
besar ini?"
"Saya melihatnya,
tetapi saya harus
menjahit celana ini!"
balas penjahit yang
riang, dan dia tetap
menjahit celana
tersebut.
Kemudian kepala
tersebut muncul lebih
tinggi dari lantai, hingga
lehernya pun kelihatan.
Ketika lehernya sudah
muncul, dengan suara
yang menggelegar dia
berkata lagi: "Apakah
kamu melihat leherku
yang sangat besar ini?"
"Saya melihatnya,
tetapi saya harus
menjahit celana ini!"
balas penjahit yang
riang, dan dia tetap
menjahit celana
tersebut.
Kemudian kepala dan
leher yang besar itu
bertambah naik hingga
seluruh pundak dan
dadanya terlihat di atas
lantai. Dan kembali
dengan suara yang
menggelegar lebih besar
dia berkata: "Apakah
kamu melihat dadaku
yang besar ini?"
Dan kembali penjahit
tersebut membalas:
"Saya melihatnya,
tetapi saya harus
menjahit celana ini!"
sambil tetap menjahit
celana itu.
Makhluk tersebut terus
muncul dari lantai dan
kelihatan bertambah
tinggi hingga akhirnya
makhluk tersebut
menggoyangkan kedua
tangannya di depan
wajah penjahit itu dan
berkata lagi, "Apakah
kamu melihat tanganku
yang besar ini?"
"Saya melihatnya,
tetapi saya harus
menjahit celana ini!"
balas penjahit itu dan
tetap menjahit celana
tersebut, karena dia
tahu bahwa dia tidak
boleh kehilangan waktu.
Penjahit yang riang
akhirnya mulai menjahit
dengan jahitan-jahitan
yang panjang ketika dia
melihat makhluk
tersebut perlahan-lahan
naik dari bawah tanah
dan bertambah tinggi
terus, hingga akhirnya
satu kaki makhluk
tersebut sepenuhnya
muncul dari bawah
tanah dan makhluk
tersebut
menghentakkan
kakinya ke lantai
dengan keras, berteriak
dengan suara yang
sangat menakutkan,
"Apakah kamu melihat
kakiku yang besar ini?"
"Ya, ya.. saya
melihatnya, tetapi saya
masih harus menjahit
celana ini!" kata penjahit
itu, dan jari-jari
tangannya seperti
beterbangan saat
menjahit celana
tersebut dan penjahit
itu menjahit dengan
jahitan-jahitan yang
sangat panjang, dan
tepat pada saat dia
menyelesaikan celana
tersebut, makhluk
tersebut telah
mengangkat kakinya
yang satu lagi dari
bawah tanah. Tetapi
sebelum makhluk
tersebut mengeluarkan
kaki yang satunya dari
bawah tanah, penjahit
itu telah menyelesaikan
tugasnya, dan meniup
mati lilinnya sambil
meloncat dari tempat
duduknya, mengambil
semua peralatannya
dan berlari keluar dari
runtuhan rumah tua
dengan celana yang di
pegang erat-erat di
bawah lengannya. Saat
itu makhluk yang
menyeramkan itu
mengeluarkan teriakan
yang menggelegar, dan
menghentakkan
kakinya di tanah dan
berlari keluar juga untuk
mengejar penjahit yang
riang.
Keduanya lari menuruni
lembah, lari dengan
sangat kencang dan
lebih kencang dari aliran
air sungai yang mengalir
di sampingnya, tetapi
penjahit yang telah
menerima tantangan
MacDonald dan berhasil
menyelesaikan
tugasnya, tidak ingin
kehilangan hadiah yang
dijanjikan. Walaupun
suara di belakangnya
menggelegar
menyuruhnya untuk
berhenti, penjahit itu
bukanlah orang yang
suka di tangkap oleh
makhluk dan monster,
sehingga dengan
memegang erat celana
tersebut, dia berlari
tanpa berhenti hingga
dia mencapai kastil.
Secepatnya dia tiba di
dalam pintu gerbang,
dan menutup pintu
gerbang. saat makhluk
itu tiba di depan
gerbang yang tertutup,
makhluk tersebut
menjadi sangat marah
karena tidak berhasil
menangkap penjahit,
dan memukul dinding
pintu gerbang dan
meninggalkan bekas
pukulan disana dengan
lima jari-jarinya yang
besar.
Akhirnya penjahit yang
riang menerima
hadiahnya karena
MacDonald memenuhi
janjinya dan telah
mendapatkan sepasang
celana yang sangat
indah. MacDonald tidak
pernah menyadari
bahwa beberapa jahitan
pada celana itu, tidak
sama panjangnya.