80s toys - Atari. I still have
Arifin Martapura

Arifin Martapura

Penting ! file-file di sini sangat sensitif, jadi bersabarlah untuk mendownload file-file di sini.
Ketika Nabi Ibrahim meninggalkan Mesir, menuju Palestin, turut serta pula anak saudaranya, iaitu Nabi Lut. Tetapi tak lama kemudian, desakan penghidupan memaksa kedua dua Nabi ini berpisah. Nabi Lut lalu menetap di sebuah dusun yang bernama Sadum, di kawasan Palestin juga. Adapun penduduk kampung itu luarbiasa nakal dan rosak perangainya. Mereka berlumba lumba mengerjakan kejahatan, segala rupa kejahatan: merompak, membunuh teman sendiri, menganiaya sesama manusia, sehingga tidak seorang pun dari orang lain yang dapat lalu di situ, melainkan dirompak mereka. Salah satu kemesuman yang paling busuk yang menjadi adat dan kebiasaan hidup mereka, ialah bahawa suka mengerjakan pekerjaan yang hina dina, iaitu melepaskan syahwat terhadap orang lelaki, sedangkan terhadap perempuan tidak ada sedikitpun menarik hati dan kegemaran mereka. Bertentangan dengan tabii alam yang biasa, dimana kaum lelaki dengan segala kepandaian dan kekuatan memrebutkan perempuan cantik untuk dijadikan isteri, tetapi mereka ini tidaklah tertarik sedikit juga hatinya terhadap kaum wanita yang bagaimanapun juga cantik dan moleknya, Yang mereka rebutkan, sampai dengan menghabiskan harta dan menumpahkan darah, ialah orang orang lelaki sendiri lebih lagi pemuda pemuda yang gagah dan cantik, untuk dijadikan teman hidup dan pelepas hawa nafsu mereka. Jika ada pemuda yang lalu ke kampung mereka, pasti pemuda itu mereka goda dan diperebutkan, kadang kadang sampai dengan menumpahkan darah, antara satu sama yang lain. Dapatlah digambarkan, bagaimana buruk dan celakanya nasib wanita di saat itu. Tidak ada orang suka kepada mereka, tidak ada yang menghiraukan. Mereka terpaksa mengerjakan hal hal yang tak layak pula dengan sesama wanita sendiri untuk sekadar menghilangkan nafsu berahi mereka sebagai wanita. Kerusakan masyarakat sungguh hebat dan merata di seluruh pelusuk dan lapisan. Demikianlah hidup mereka puluhan tahun lamanya. Kejahatan dan kemesuman itu bukan semakin berkurang, sebab tidak seorang juga di antara mereka yang mahu menurutkan nasihat orang lain. Bahkan kejahatan dan kemesuman itu semakin menjadi jadi, sehingga keluar dari batas perikemanusiaan samasekali. Terhadap kaum yang begitu itulah, akhirnya Allah menurunkan perintah kepada Nabi Lut dengan perantaraan wahyuNya. Perintah untuk membimbing kaum yang sesat kepada menyembah Allah, menjauhi segala kejahatan dan kemesuman, menghentikan semua kemungkaran yang sudah menjadi tabiat dan adat mereka itu. Tetapi, semua ajaran dan peringatan Nabi Lut itu tidak dapat masuk dalam telinga dan hati mereka. Kejahatan dan kemesuman mereka lakukan terus, bahkan semakin hebat dan hebat juga. Nabi Lut dengan tabah tak bosan bosannya memberikan nasihat nasihat dan pengajaran kepada mereka, diingati dengan ancaman azab Allah. Tetapi semua itu mereka permudahkan malah mereka ejek saja.Akhirnya Nabi Lut mendoa ke hadhrat Allah, minta agar kaumnya yang sesat itu ditunjuki. Dan kalau sudah nyata nyata tidak akan dapat ditunjuki dan diajari samasekali lagi, Nabi Lut minta agar kepada mereka diturunkan ajaran yang tidak berupakan nasihat dan kata kata saja, tetapi dikirimkan azab yang sengeri ngerinya, agar dengan azab itu mereka insaf kembali atau musnah samasekali. Sebab tidak ada gunanya hidup mereka di muka bumi ini, selain dari menambah kerusakan dan kejahatan saja. Doa Nabi Lut ini didengar dan dikabulkan Tuhan. Tuhan mengutus beberapa Malaikat untuk menurunkan seksa terhadap kaumnya Nabi Lut yang derhaka dan tak mahu ditunjuki itu. Malaikat malaikat itu mula mulanya turun dan singgah di rumahnya Nabi Ibrahim dengan berbentuk manusia. Mula mula Nabi Ibrahim mengira yang Malaikat malaikat itu manusia biasa yang bertamu ke rumahnya. Mereka diperlakukan Nabi Ibrahim sebagai tamu. Tetapi Malaikat malaikat itu menerangkan yang bahwa mereka adalah Malaikat yang diutus Allah ke kampung Nabi Lut, untuk menurunkan seksa yang sehebat hebatnya terhadap mereka yang engkar itu. Alangkah terperanjat Nabi Ibrahim mendengarkan seksa yang akan datang itu, dan meminta kepada Malaikat malaikat itu untuk menunda datangnya seksa itu, dengan harapan mudah mudahan mereka kembali dari kejahatan mereka.


Halaman: 1 2 3 (Menu)
SHARE KE:
Twitter Google+

Sekitar 152 hari lagi kita akan memperingati; Hari Raya Idul Adha - 1435 H ^_^

ATAU TEMUKAN ARIF DI:
Facebook Twitter Google+
© 2011-06-19 / 2024-05-05 / 1 / 1 / 4322
www.arifmtp.wapsite.me
Didukung: xtgem.com / syntax / template / graham