Arifin Martapura

Arifin Martapura

Penting ! file-file di sini sangat sensitif, jadi bersabarlah untuk mendownload file-file di sini.
Tetapi dengan tegas dijawab oleh Malaikat malaikat yang datang itu, bahawa kepada mereka sudah dikirim Nabi Lut untuk mengembalikan mereka dari kesesatannya. Sayang mereka tidak mendengarkan ajakan Nabi Lut itu, sehingga semua usaha dan daya sudah dipandang cukup. Dan ditegaskan pula bahwa Nabi Lut serta orang orang yang percaya akan terlepas dari seksa itu. Sedang isteri Nabi Lut sendiri pun akan turut pula merasakan seksa hebat itu, karena dia termasuk orang orang yang engkar dan tidak menurutkan kebenaran Nabi Lut. Malaikat malaikat itupun meninggalkan rumah Nabi Ibrahim, pergi menuju ke desa Sadum yang derhaka itu dengan berbentuk manusia yang masih muda belia dengan wajah yang cantik molek dan menarik. Di tengah jalan Malaikat malaikat itu bertemu dengan seorang anak perempuan yang sedang mengambil air minum. Kepada anak perempuan itu, Malaikat malaikat itu minta supaya diperlakukan sebagai tetamu di rumahnya. Oleh anak perempuan itu diterangkan akan tabiat penduduk kampungnya sendiri yang penuh dengan kejahatan, lebih lebih kalau melihat dan mengetahui akan lelaki yang berwajah cantik, pasti timbul perkosaan dan pencemaran dengan segala cara yang mesum mesum. Maka sebelum menerima permintaan tetamu yang terdiri dari dua orang pemuda yang cantik molek, anak perempuan ini minta izin lebih dahulu kepada tetamunya untuk memberitahukan dan bermusyawarah dengan bapanya. Anak perempuan itupun pulang ke rumahnya memberitahukan kepada bapanya dengan berkata: Ya bapaku, di sana di pintu masuk ke kota ini, ada dua orang lelaki, yang belum pernah saya lihat penduduk kampung kita ini sebaik dan secantik kedua mereka itu. Keduanya ingin bermalam di rumah kita. Tetapi saya takut kalau diketahui oleh penduduk kampung kita ini, beradanya mereka di tempat kita ini. Bapa ini adalah Nabi Lut sendiri, sedang anak perempuan itu adalah anaknya Nabi Lut. Alangkah terkejutnya Nabi Lut mendengar khabar ini. Setelah bertanyakan akan keadaan kedua orang itu, Nabi Lut memberikan nasihat kepada anaknya bagaimana cara caranya agar tetamu itu tidak sampai diketahui oleh penduduk kampungnya.Mula mula Nabi Lut agak keberatan menerima kedua pemuda itu menjadi tetamu di rumahnya sendiri, takut kalau-kalau diketahui rakyat dan pasti akan mendatangkan kecelakaan besar bagi tamu dan dirinya sendiri. Tetapi kerana rasa perikemanusiaan, dia tidak sampai hati untuk menolak tetamu yang ingin menumpang dan bermalam di rumahnya. Akhirnya Nabi Lut dengan diam diam dan sembunyi sembunyi agar jangan dilihat orang, ingin berjumpa sendiri dengan kedua pemuda yang bertamu itu. Setelah bertemu, lalu Nabi Lut menasihatkan supaya kedua pemuda itu berhati hati sekali, jangan diketahui orang dan jangan sampai menumpang di rumah orang lain di desa itu, agar jangan diperkosa dan menjadi mangsa nafsu dan kemesuman mereka. Nabi Lut bersedia membawa mereka bermalam dan menjadi tetamu di rumahnya sendiri, tetapi harus berhati hari benar. Dengan rasa khuatir dan waswas yang memuncak, tetamu itupun dibawanya pulang dengan diam diam dan sembunyi sembunyi. Tetapi malang baginya, dalam pada itu isteri Nabi Lut sendiri, telah mengetahui akan kejadian ini dan telah menyiarkan kedatangan tetamu itu kepada penduduk kampungnya. Alangkah terkejutnya Nabi Lut, setelah dia dan tetamu itu sampai di rumahnya sendiri, penduduk kampungnya sudah berkerumun mengepung rumahnya, ingin mendapatkan lelaki yang cantik yang menjadi tamu Nabi Lut itu untuk pelepas nafsu mereka sebagai yang diterangkan di atas tadi. Tidak ada lain bagi Nabi Lut untuk menghindarkan kemesuman yang akan terjadi, selain memberi nasihat kepada mereka sekali lagi, agar mereka kembali ke jalan yang henar, meninggalkan pekerjaan yang keji dan mesum itu serta takut kepada seksaan Allah yang mungkin datang. Semua nasihat Nabi Lut itu hanya melayang di udara, tidak satu pun yang dapat masuk dalam telinga dan otak mereka. Malah di saat Nabi Lut memberi nasihat itupun sebahagian mereka sudah bersiap untuk menyerbu merebutkan dua pemuda yang menjadi tetamu Nabi Lut itu. Melihat keadaan yang genting itu, Nabi Lut dengan segera menutup pintu rumahnya, serta menguncinya dari dalam, agar tidak seorang pun dari mereka itu yang dapat masuk ke dalamnya.


Halaman: 1 2 3 (Menu)
SHARE KE:
Twitter Google+

Sekitar 139 hari lagi kita akan memperingati; Hari Raya Idul Adha - 1435 H ^_^

ATAU TEMUKAN ARIF DI:
Facebook Twitter Google+
© 2011-06-19 / 2024-05-18 / 1 / 1 / 3428
www.arifmtp.wapsite.me
Didukung: xtgem.com / syntax / template / graham

XtGem Forum catalog