Akhirnya mereka melihat
awan tebal datang
beriring. Mereka berlumba
lumba lari ke bawah awan
hitam yang tebal itu, lelaki
perempuan, tua dan
muda, dengan
meninggalkan rumah
tangga dan harta
bendanya, berasak
asakkan bernaung diri di
bawah naungan awan
hitam itu. Mereka
mengira, bahawa awan
tebal itu dapat
menghindarkan dirinya
dari hawa panas yang
mengancamnya, tetapi
apa lacur... !
Baru saja mereka yang
kafir dan engkar itu
seluruhnya terkumpul di
tempat yang dinaungi
awan hitam itu,
terdengarlah suara
gempita dari langit,
bergeraklah bumi yang
mereka pijak, awan hitam
yang tebal itu membakar
mereka sampai menjadi
abu yang berterbangan.
Dengan kejadian itu,
lenyaplah mereka yang
engkar dan kafir itu
semuanya. Karena bila
mereka sudah tidak dapat
diperbaiki dengan ajaran
dan nasihat, daripada
tetap berbuat kerusakan di
muka bumi, lebih baik
dihabiskan sama sekali,
agar datang keturunan lain
yang menggantikan
mereka di muka bumi
yang mereka diami.
Allah tidak akan ragu ragu
mendatangkan seksa
yang sehebat hebatnya
bagi hamba hambaNya
yang engkar, sebaliknya
Allah selalu melindungi
dan membahagiakan
hamba hambaNya yang
taat dan patuh kepadaNya.
Setelah melihat apa yang
telah terjadi terhadap
penduduk yang engkar
dan perosak itu, Nabi
Syuaib lalu berkata kepada
orang orang yang terlepas
dari bahaya maut, iaitu
orang-orang yang
beriman kepadanya: Hai
kaumku, sesungguhnya
sudah aku sampaikan
kepadamu risalah
Tuhanku dan aku telah
berikan nasihat-nasihatku
kepadamu, maka
begitulah kejadiannya bagi
kaum yang kafir dan
engkar.