Insane
Arifin Martapura

Arifin Martapura

Penting ! file-file di sini sangat sensitif, jadi bersabarlah untuk mendownload file-file di sini.
Setelah terjaga dari tidurnya itu, bukan main lapang dadanya, kembali kekuatannya yang sudah hilang, terbentang di hadapannya padang harapan yang luas seluas luasnya. Dia langkahkan kakinya menuju tempat yang dicita citakannya dengan kekuatan baru. Beberapa hari kemudian, sampailah dia di suatu tempat bernama Sawadimah, iaitu dusun pertama termasuk negeri yang didiami oleh bapa saudaranya Syeikh Laban. Sudah ternyata benar, bahawa memang itulah tempat yang ditujunya, hatinya menjadi bertambah senang, hilang rasa penat selama ini. Mulailah tampak olehnya padang rumput tempat pemeliharaan kambing, pepohon kayu yang rendang rimbun, dimana burung burung bersarang, bahkan mulailah terdengar oleh telinganya nyanyian anak anak pengembala. Dia rupanya sudah tidak di Padang Sahara yang tandus lagi, tetapi sudah berada di sebuah daerah yang penuh dengan manusia, ternakan dan tanam tanaman, iaitu kampung bapa saudaranya yang dicari carinya. Di situ pulalah dahulunya nenek moyangnya yang bernama Nabi Ibrahim mula mula sekali menerima wahyu dan pangkat kerasulannya. Nabi Yaakub lalu sujud ke bumi menghantarkan syukur kepada Tuhan, yang sudah menunjuki dia jalan sampai ke sana, yang telah menurunkan nikmat dan hidayatNya. Mulailah dia bertanyakan kepada orang orang yang dia jumpai, kalau kalau orang itu kenal kepada Laban bin Batwail, bertalian kerabat pula dengan ayahnya sendiri, Nabi Ishaak, Rasul Allah. Setiap orang yang ditanyainya itu kenal kepada nama itu kerana memang Syeikh Laban itulah yang menjadi ikutan ummat di tempat itu, yang mempunyai padang padang rumput dan kambing kambing yang berkeliaran di atasnya, yang menguasai banyak kebun dan tanam tanaman. Ketika Yaakub bertanya. siapa di antara mereka yang dapat mengantarkannya ke rumah Syeikh Laban itu, mereka menunjuk kepada seorang anak perempuan yang menjaga kambingnya dan berkata: Inilah dianya Rahil, anak perempuan dari Syeikh Laban itu sendiri.Baru saja Nabi Yaakub melihat wajah anak gadis itu, hatinya berdebar digerakkan asmara, kerana gadis itu memang cantik paras rupanya. Lidahnya seakan akan tenpaku tidak dapat berkata. Tetapi lekas ditahannya dengan kekuatan batinnya sehingga tidak lama kemudian dia dapat bersuara dan bertanya kepada anak perempuan itu: Antara saya dengan engkau, ya Rahil, ada pertalian kekeluargaan yang sangat dekat. Sayalah Yaakub anak Ishak al-Rasul, ibu saya Rifakah anak perempuan dari nenek engkau yang bennama Batwail. Saya datang ke mari dari negeri Kanan merenhtas Gurun Sahara yang tandus. Kedatanganku ke mari adalah dengan tujuan dan maksud mulia, lagi suci. Setelah gadis Rahil mengucapkan selamat datang kepada Yaakub, keduanya lalu berjalan beriringan menuju ke rumah yang dituju. Dalam penjalanan itu, Yaakub telah merasakan sebahagian nikmat yang dijanjikan Tuhan dalam mimpinya, karena sudah tidak syak lagi, bahawa gadis yang diiringkannya itulah bakal teman hidupnya sebagai yang dianjurkan oleh bapanya sendiri. Hatinya berdebar debar kegembiraan, tetapi ditahannya dengan kekuatan yang ada padanya, sehingga dia dapat berjalan dengan tenang.


Halaman: 1 2 3 (Menu)
SHARE KE:
Twitter Google+

Sekitar 139 hari lagi kita akan memperingati; Hari Raya Idul Adha - 1435 H ^_^

ATAU TEMUKAN ARIF DI:
Facebook Twitter Google+
© 2011-06-19 / 2024-05-19 / 1 / 1 / 3630
www.arifmtp.wapsite.me
Didukung: xtgem.com / syntax / template / graham