Pair of Vintage Old School Fru
Arifin Martapura

Arifin Martapura

Penting ! file-file di sini sangat sensitif, jadi bersabarlah untuk mendownload file-file di sini.

Kisah Pasukan Bergajah - Halaman 4

April - September 2011
Mendengar permintaan itu, Abrahah menjadi hairan dan berkata: "Kami datang untuk meruntuhkan Kabah, kenapa engkau hanya membicarakan tentang dua ratus ekor unta saja, sedangkan agama dan Kabah yang engkau puja itu engkau lupakan?" Abdul Muttalib menjawab: "Saya ini hanya tuannya unta-unta itu, adapun Kabah itu ada tuannya sendiri yang akan memeliharanya." "Kalau begitu engkau tidak akan menghalang saya?" tanya Abrahah pula. "Itu adalah urusan tuan dengan tuan Kabah itu sendini," jawab Abdul Muttalib pula. Untuk menyenangkan hati Abdul Muttalib, semua unta yang dirampas itupun dikembalikan semuanya. Mendengar itu, datanglah utusan dari suku bangsa Tihamah, meminta agar semua hartabenda Tihamah yang dirampas itupun dikembalikan pula kepada bangsa Tihamah, tetapi permintaan ini tidak didengar oleh Abrahah, ditolaknya mentah- mentah, sehingga bangsa Tihamah kembali dengan tangan hampa dan geram hati. Abdul Muttalib menasihatkan kepada Abrahah, agar tentera Abrahah menempuh jalan ke lereng gunung dalam memasuki kota Makkah, kerana jalan itulah yang paling aman dari gangguan manusia.Hari sudah mulai malam yang gelap-gulita. Di malam itulah tentera Abrahah akan memasuki kota Makkah untuk menghancurkan Kabah. Keadaan penduduk kota Makkah mulai panik, Abdul Muttalib kembali ke kota; dilihatnya semua penduduk kecil-besar, laki- laki perempuan sudah sibuk mengungsi, dengan membawa semua barang-barang dan binatang ternak, menghindarkan diri dari bahaya yang mungkin timbul. Terdengarlah tangis anak-anak bayi yang sedang digendung ibunya, bunyi dan jeritan kambing dan unta yang dikerahkan mengungsi bersama-sama, sedu- sedan perempuan- perempuan dan orang- orang yang sudah tua- tua. Abdul Muttalib dengan diiringkan para cerdik- cendekianya, menuju ke Kabah untuk mengucapkan doanya. Setelah mereka masing- masing mencium Kabah serta mendoa agar Allah memelihara Kabah dari bencana tentera bergajah Raja Abrahah. Mereka meninggalkan Kabah dengan airmata yang berlinang-linang, menuju ke puncak sebuah bukit, untuk menyaksikan kejadian selanjutnya. Setelah kota Makkah sunyi sepi dari penduduk yang sudah sama mengungsi itu, maka tentera Abrahah mulai bergerak untuk memasuki kota Makkah yang terbuka itu dengan semangat yang menang perang, riuh gembira, sombong dan congkak tidak terhingga. Masing- masing dengan kenderaan gajah yang besar-besar, berbaris pasukan demi pasukan. Tiba-tiba Allah mengutus burung-burung Ababil, yang datang pasukan demi pasukan pula. Masing-masing burung itu membawa batu kecil yang bernama Sijjil dengan paruhnya. Batu-batu kecil itu oleh burung-burung itu dijatuhkan tepat mengenai kepada masing- masing pasukan bergajah. Hasilnya bukan hanya luka parah, tetapi pasukan Abrahah dan gajah- gajahnya menjadi hancur dan lumat selumat- lumatnya, laksana rumput yang dikunyah sapi. Bertebaran daging dan tulang mereka di atas tanah, tidak seorang pun yang terluput dari bahaya maut. Melihat kejadian yang luarbiasa itu, Abrahah mulai takut, lalu kembali melarikan diri, pulang menuju Sana dimana dia lalu mati kerana luka yang dideritanya dalam perang ajaib itu. Kota Makkah terpelihara dari bahaya bencana, begitu pula Kabah yang mulia itu; bahkan sampai sekarang pun belum pernah Kabah itu dapat dirusakkan oleh tentera negeri manapun. Kejadian hebat dan ajaib itu, menjadi tahun sejarah yang pertama bagi seluruh bangsa Arab dan di tahun itu pulalah tydak lama kemudian di kota Makkah itu lahir seorang Manusia suci, Nabi Muhammad s.a.w. Kejadian itu adalah tanda dan hikmat kelahiran Nabi mulia ini pula. Dengan lahirnya Nabi Muhammad itu nanti, Kabah tetap menjadi Rumah Suci dengan erti yang sebenarnya sampai sekarang dan sampai hari kiamat nanti. Ke sanalah ummat manusia Islam dari berbagai negeri jauh dan dekat, berbagai bangsa dan warna kulit berkumpul saban tahun, untuk menunaikan ibadat haji mereka sebagai yang diperintahkan Allah. Dari tahun ke tahun, dari abad ke abad, makin banyak juga orang yang datang ke sana, bukan makin sedikit, bahkan lebih banyak dari pengunjung- pengunjung kota-kota Washington, London, kota Paris, Moscow dan lain-lain. Lain dan beda sekali maksud kunjungan orang-orang ke kota-kota Washington, London, Paris dan Moscow dari maksud kunjungan orang ke kota Makkah saban tahun, sebagai perbedaan malam dengan siang.


Halaman: [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] [ 4 ] [Menu]
SHARE KE:
Twitter Google+

Sekitar 139 hari lagi kita akan memperingati; Hari Raya Idul Adha - 1435 H ^_^

ATAU TEMUKAN ARIF DI:
Facebook Twitter Google+
© 2011-06-19 / 2024-05-18 / 1 / 1 / 3468
www.arifmtp.wapsite.me
Didukung: xtgem.com / syntax / template / graham