Kisah Nabi Isa - Halaman 6
April - September 2011
Ajaran Nabi Isa
berlawanan sungguh
dengan kemahuan dan
keinginan masyarakat
umum dimasa itu. Isa
melarang mereka
berlazat-lazat dan
bersenang-senang, serta
umumnya mereka asyik
dengan berbagai
kemaksiatan dan
kejahatan.
Diantara pendita dan
orang ramai, memang
ada orang yang benar-
benar suci dan bersih,
ingat dan selalu
mengabdikan diri kepada
Allah s.w.t. Mereka ini
sajalah yang sebenarnya
mengakui akan ajakan dan
pelajaran yang diberikan
oleh Nabi Isa. Mereka
inilah yang menjadi
pembela, tulang belakang
Nabi Isa a.s. dan mereka
inilah yang disebutkan
Allah dalam al-Quran
Ansarullah dan
Hawariyun. Sedang lain-
lainnya, masyarakat
ramai, lebih-lebih
masyarakat yang
kayaraya, pembesar-
pembesar negeri hampir
semuanya menentang
akan ajakan dan ajaran
Nabi Isa, bahkan
menghalang dari
tersiarnya pengajaran ini,
sebab mereka takut akan
kehilangan harta dan
pangkat serta pengaruh.
Nabi Isa mereka dustakan,
mereka halangi dengan
berbagai cara. Semua ini
memang sudah menjadi
nasibnya para Nabi dan
Rasul Allah, sejak dari Nabi
Adam a.s., sampai kepada
Nabi Muhammad s.a.w.,
kerana Nabi-nabi dan
Rasul-rasul Allah itu diutus
memang untuk merobah
keadaan dan susunan
masyarakat kepada siapa
mereka diutus Tuhan, jadi
bukan semata-mata untuk
menurutkan kemahuan
umat.
Nabi Isa terus-menerus
mengajarkan semua yang
diperintahkan Allah
kepadanya, dari desa ke
desa dan dari kota ke kota.
Kerana begitu hebat
tentangan kaumnya,
maka kepada Nabi Isa
diberikan Allah beberapa
mukjizat yang luarbiasa,
agar orang ramai insaf
akan kebenaran Nabi Isa
sebagai orang yang diutus
Allah.
Nabi Isa menggumpal
sekepal tanah, lalu
ditiupnya, segera tanah itu
menjadi burung, terbang
ke sana ke mari bersiul-
siul, beranak dan
berketurunan.
Ramai orang ditimpa
penyakit kusta dan tidak
seorang juga yang dapat
menyembuhkan penyakit
itu, sehingga penyakit itu
terus-menerus, turun-
temurun menyerang
sebuah desa. Oleh Nabi
Isa semua orang yang
sakit bertahun-tahun itu
dapat disembuhkan
sekaligus dengan
sesembuh-sembuhnya.
Banyak pula orang yang
buta sejak dilahirkan ke
dunia ini pun dapat
disembuhkan oleh Nabi
Isa, sampai dapat melihat
seterang-terangnya.
Bahkan orang yang sudah
mati pun, ada yang
dihidupkan Nabi Isa.
Semua itu menjadi dalil
dan bukti yang tidak dapat
dibantah lagi, atas
kenabian dan kerasulan
Nabi Isa a.s. bagi orang-
orang yang mahu
beriman dan percaya.
Tetapi bagi musuh-
musuhnya, orang-orang
yang ditakdirkan Tuhan
untuk jadi kayu api
neraka, semua kejadian itu
dipandangnya sebagai
sihir semata-mata, namun
Nabi Isa tetap mereka
tentang dan musuhi.
Nabi Isa mempunyai
kawan dan pula
mempunyai lawan.
Dengan kawan-kawannya
itulah Nabi Isa berjalan ke
tempat-tempat yang jauh,
menyiarkan pelajaran
agama, menolong
manusia sengsara. Tetapi
sayang, lawannya lebih
banyak daripada
kawannya dan lawannya
ini memusuhinya dengan
sehebat-hebatnya, serta
mengadakan tekanan dan
rintangan seberat-
beratnya.
Musuh Nabi Isa bukan
saja orang ramai yang
telah dihinggapi penyakit
kekafiran, tetapi banyak
dari pembesar-pembesar
negeri yang takut
kehilangan pangkat,
banyak pendita-pendita
yang takut kehilangan
pengaruh.
Setelah pendita-pendita
sesat itu merasa bahawa
Nabi Isa tidak dapat
mereka kalahkan dengan
debat dan kata-kata,
mereka berusaha mencari
jalan lain. Pembesar-
pembesar negeri sejak
dari raja, sampai kepada
pembesar-pembesar
bawahannya, mereka
hasut untuk
menyingkirkan Nabi Isa
dan masyarakat, dengan
tuduhan mengganggu
ketenteraman,
melenyapkan keamanan
negeri dan akan merebut
kekuasaan pemerintah.
Pada suatu hari, Isa dan
sahabat-sahabatnya itu
tiba disuatu daerah
padang pasir yang tandus
dan kering, jauh dan desa
dan kampung, tidak ada
manusia dan rumah,
sedang persediaan air dan
makanan sudah habis
samasekali. Padang pasir
yang tandus itu tidak
mempunyai tempat untuk
berlindung, sedang
matahari bersinar terik.
Mereka diserang haus dan
lapar yang hebat sekali.
Mereka lalu duduk
berunding, bertukar
fikiran, jalan mana yang
harus ditempuh untuk
keluar dari daerah kering
itu, dimana kiranya dan
bagaimana caranya
mendapat sedikit air untuk
dapat mempertahankan
hidup mereka. Keadaan
mereka lebili sulit lagi,
kerana disaat itu pulalah
musuh-musuh mereka
telah mengepung dan
menunggu-nunggu
kedatangan mereka untuk
dihancurkannya.
Dalam keadaan yang sulit
dan rumit itulah Nabi Isa
menuangkan pengajaran-
pengajaran yang sangat
dalam kepada para
pengikutnya itu,
meresapkan ke dalam
jiwa mereka hakikat
perjuangan hidup di dunia
menjelang mati,
merasakan erti hidup
yang sebenarnya.
Sesungguhnya para
sahabat dan Hawariyun
itu telah teguh imannya,
sudah tidak syak lagi dan
ragu-ragu lagi akan
kebenaran Nabi Isa dan
kerasulannya, tunduk dan
patuh menjalankan
nasihat dan perintah Nabi
Isa, namun mereka masih
ingin mendapatkan bukti-
bukti dan tanda-tanda
yang lebih nyata, semata-
mata untuk menambah
tebal keimanan mereka.
Apalagi sekarang ini
benar-benar mereka
sedang dalam kesulitan
menghadapi musuh dan
bahaya lapar yang tidak
terhingga.
Mereka lalu berkata kepada
Isa: Ya, Isa anak Mariam!
Kuasakah Tuhan
menurunkan makanan
dari langit untuk kami?
Dengan keterangan,
bahawa mereka hanya
ingin tahu saja, bukanlah
kerana kurang percaya
dan kurang tegas iman.
Permintaan yang
demikian pernah pula
dikemukakan oleli
pengikut Nabi Ibrahim
dahulu. Terhadap
permintaan sahabat-
sahabatnya itu, Nabi Isa
menasihatkan agar
mereka jangan hendaknya
menuntut mukjizat-
mukjizat supaya tuntutan
itu janganlah menjadi
fitnah terhadap keimanan
mereka sendiri.
Nabi Isa memperingatkan
mereka sekali lagi kepada
mukjizat-mukjizat yang
banyak sekali, yang sudah
diperlihatkan Nabi Isa
kepada mereka.
Mendengar keterangan
Nabi Isa itu, mereka lalu
berkata: Kami
menghendaki yang
demikian itu, supaya
dapatlah kami memakan
makanan yang kami
katakan itu dan supaya
tetap teguh kepercayaan
dalam hati kami, sedang
kami mengakui sebenar-
benarnya, bahawa engkau
orang yang benar,
sehingga kami menjadi
saksi atas yang demikian
itu.
Setelah mendengar
perkataan mereka itu, Nabi
Isa lalu berdoa kepada
Tuhan: Ya Allah, Tuhan
kami, turunkanlah
makanan dan langit untuk
menjadi perayaan besar
(hariraya) bagi kami dan
orang-orang yang
sesudah kami dan pula
menjadi bukti kekuasaan
Engkau. Berilah kami
rezeki, sedang Engkau
adalah sebaik-baik
pemberi rezeki.
Doa dan harapanan itu
dikabulkan Allah. Makanan
yang lazat cita rasanya
turunlah dari langit untuk
mereka santap bersama-
sama, diiringi oleh
turunnya wahyu Allah:
Sesungguhnya Aku
turunkan makanan itu
kepadamu, tetapi ingat,
barangsiapa yang engkar
diantara kamu dikemudian
hari, akan Aku seksa
dengan seksaan yang
belum pernah Aku
seksakan kepada orang-
orang yang hidup didunia
ini.
Makanan itu segera
mereka santap bersama-
sama dengan sekenyang-
kenyangnya, sehingga
segarlah perasaannya,
hilang rasa laparnya, serta
kembalilah kekuatan
mereka yang sudah penat
dan lelah itu. Kejadian itu
tersiar pula kemana-mana
menambah imannya
orang yang beriman dan
menambah dengkinya
musuh-musuh mereka.
Dalam pada itu kaum Bani
Israel, iaitu musuh Nabi
Isa dipelopori oleh
pendita-pendita mereka
sendiri, telah berkumpul
untuk mencari daya-
upaya cara bagaimana
dapat menewaskan Nabi
Isa dan pengikut-
pengikutnya. Hadir pula
dalam rapat besar itu
pembesar-pembesar
negeri dan raja mereka.
Nabi Isa telah mengetahui
lebih dahulu akan
rencana-rencana mereka
untuk membunuh Nabi
Isa itu. Sebab itulah Nabi
Isa terus mengembara
menghindarkan diri dari
tangkapan mereka.
Dalam rapat besar itu,
tiba-tiba seorang pemuda
yang tangkas
mengacungkan tangan
minta berbicara untuk
mengemukakan pendapat
dan usulnya. Pemuda itu
Yahuza namanya.
Kepadanya diberikan
kesempatan
membentangkan
pandangan dan buah
fikirannya.
Dengan tegas pemuda itu
lalu mengusulkan, agar
Nabi Isa ditangkap dan
dibunuh saja. Dia sendiri
telahpun mengetahui akan
tempat Nabi Isa dan
pengikut-pengikutnya itu
bersembunyi. Dia sendiri
menyanggupkan dirinya
untuk menjadi pelopor
dalam penangkapan dan
pengepungan itu.
Fikiran yang dikemukakan
pemuda itu, dengan
segera mendapat
persetujuan dari yang
hadir dengan sambutan
yang meriah sekali.
Apalagi orang banyak
sudah lama tidak
mendengar, di mana Isa
sedang berada, tiba-tiba
pemuda itu menerangkan,
bahawa dia mengetahui
tempat Nabi Isa. Pemuda
itu mendapat pujian
setinggi langit. Orang
banyak datang berduyun-
duyun mencium tangan
pemuda itu dan
menjanjikan kepadanya
apa saja yang dia
kehendaki, bila dia telah
berhasil dapat menangkap
Nabi Isa serta
membunuhnya.
Raja lalu menyiapkan
tentera dan perbekalan,
untuk dikerahkan
menangkap Nabi Isa,
dibawah pimpinan
pemuda itu. Dalam pada
itu pendita-pendita dan
pembesar-pembesar
negeri yang benci kepada
Isa, berpropaganda
kepada orang banyak
untuk membenci Nabi Isa,
dan menuduhnya sebagai
pengacau, serta perusak
agama dan negara.
Nabi Isa dan pengikut-
pengikutnya telah
mengetahui itu semua.
Tahu bahawa tentera raja
dan banyak orang telah
siap mencari-cari mereka,
ke mana saja mereka
pergi.
Nabi Isa dan pengikut-
pengikutnya, dengan
sembunyi-sembunyi dan
menyeludup pindah dari
sebuah tempat ke lain
tempat, agar jangan
sampai diketahui oleh
musuh-musuhnya.
Akhirnya Nabi Isa dan
pengikut-pengikutnya itu
terperosok ke sebuah
daerah yang telah
dikepung oleh musuh
disekitarnya. Tidak ada
jalan keluar untuk
melepaskan diri dan
kepungan. Tidak ada jalan
lain, selain bersembunyi
dibelukar yang ada dalam
sebuah kebun yang luas
dalam daerah kepungan
itu.
Disaat yang amat kritikal,
dipuncak segala krisis,
tidaklah hairan kalau
banyak diantara pengikut
Nabi Isa a.s. yang masih
kurang kuat imannya,
sama mencuba
menghindarkan diri dari
bahaya maut. Pengikut Isa
a.s. berkurang satu demi
satu. Akhirnya hanya
tinggal 12 orang, yang
menyanggupkan diri
untuk tetap bersama Isa
a.s. dalam keadaan yang
bagaimanapun. Mereka
yang 12 orang inilah yang
dinamai Allah di dalam al-
Quran dengan al-
Hawariyun, iaitu pengikut-
pengikut atau sahabat-
sahabat yang setia.
Di saat itu Nabi Isa a.s.
mulai mengeluh dan
berkata: Siapakah
gerangan yang akan
menjadi pembelaku?
Keluhan Isa itu dijawab
oleh Hawariyun tersebut
dengan kata: Kami siap
untuk membela dan
bersamamu menegakkan
agama Allah.
Tentera musuh makin
dekat jua dan musuh
rupanya sudah tahu,
bahawa Nabi Isa dan
pengikut-pengikutnya
berada di tempat itu.
Ketika itulah pengikut-
pengikut Nabi Isa
mendapat ujian yang
sebesar-besarnya.
Terbuktilah, bahawa
diantara pengikutnya ada
yang tidak tahan, ada juga
yang teguh imannya.
Seorang demi seorang
para pengikutnya
meninggalkan Isa, lalu
meminta perlindungan
dari musuh. Mereka lari
dengan tidak minta izin
dan tidak memberitahu
lebih dahulu kepada Isa.
Lupalah mereka ketika itu
akan pemimpin besar
yang selama mi mereka
puja dan ikutinya.
Akhirnya salah seorang
dari pengikut yang lari ini
pulalah yang telah belot,
menunjukkan tempat
bersembunyinya Nabi Isa
kepada musuh-musuh
itu.
Kepungan makin
dipersempit, kerana sudah
nyata dimana tempat Nabi
Isa bersembunyi. Dengan
dipelopori oleh pemuda
Yahuza, musuh makin
mempersempit kepungan
mereka.
Yahuza sebagai pelopor,
lalu menyerbu masuk
sendirian ke dalam belukar
dimana Nabi Isa sedang
bersembunyi. Dia ingin
menangkap Nabi Isa
dengan tangannya sendiri.
Baru saja pemuda itu
menyerbu ke tempat
persembunyian Nabi Isa,
Tuhan memperlihatkan
kekuasaanNya. Mata
musuh tidak dapat melihat
Nabi Isa, sedang pemuda
Yahuza yang telah
menyerbu sendirian itu,
dirobah Allah mukanya
menjadi serupa dengan
muka Nabi Isa.
Tepat disaat itu tentera
musuh menyerbu masuk,
mereka melihat Yahuza
yang berbentuk Nabi Isa
itu segera ditangkapnya
serta dipukulinya, lalu
mereka gantung ditiang
gantungan yang berupa
salib. Ditiang salib itulah
orang tangkapan yang
mereka kira Nabi Isa itu,
mereka pakukan, lalu
dilemparinya dengan
batu, serta dipukulinya
dengan kayu, sehingga
darah tertumpah
sebanyak-banyaknya.
Akhirnya tangkapan itu
matilah di tiang salib itu.
Nabi Isa yang sebenarnya
terlepas dan tangkapan
itu, tetapi orang ramai dan
musuh tidak
mengetahuinya. Kepada
Nabi Muhammad
diwahyukan Allah apa
yang sebenarnya terjadi di
saat itu.
Firman Allah di dalam al-
Quran:
Kata mereka, mereka telah
membunuh al-Masihi Isa
Anak Mariam, seorang
yang menjadi Rasul Allah.
Yang sebenarnya mereka
tidaklah membunuh Nabi
Isa dan pula
menyalibkannya, tetapi
telah menyalibkan
seorang lain yang
diserupakan Allah dengan
rupa Nabi Isa. Orang-
orang yang berselisihan
tentang Nabi Isa ini, yang
sebenarnya masih dalam
keraguan, bukanlah
dengan pengetahuan
yang yakin, hanya dengan
menduga belaka.
Bukanlah mereka telah
membunuh Nabi Isa yang
sebenarnya. Allah telah
mengangkatkan Nabi Isa
kepadaNya, Allah itu Maha
Agung dan Maha
Bijaksana.
Dan firmanNya lagi:
Mereka (orang-orang kafir)
membuat rencana (untuk
membunuh Nabi Isa),
sedang Allah juga
membuat rancangan
(untuk menghindarkan
Nabi Isa dari dibunuh),
akhirnya rencana Allah
jugalah yang terjadi,
kerana Allah adalah
sepandai-pandai
perencana.
Ingatlah tatkala Allah
bersabda: Hai Isa, Aku
akan ambil kamu, dan
akan angkatkan kamu
kepadaKu, dan akan
membersihkan kamu dari
(tangan-tangan) orang-
orang yang kafir itu dan
akan jadikan orang-orang
yang mengikut kamu itu
diatas orang-orang yang
kafir itu sampai hari
kiamat dan kemudian
kepadaKu jualah tempat
kembali kamu. Nanti Aku
akan tetapkan keputusan
tentang segala perkara
yang kamu perselisihkan.
Selain ayat-ayat yang
tersebut diatas ini, ada
banyak lagi ayat-ayat
didalam Kitab Suci al-
Quran yang menerangkan
bahawa Allah telah angkat
Nabi Isa kepadaNya dan
bahawa Allah akan
turunkan Nabi Isa kembali
untuk diimani oleh semua
ahli Kitab. Di samping
ayat-ayat al-Quran, tidak
sedikit jumlah Hadis-hadis
yang sahih menerangkan
bahawa Isa akan turun
kembali.
Dengan alasan-alasan
tersebut, maka ijmak
sekalian Sahabat, Tabiin
dan Mujtahidin, bahawa
Isa masih hidup dan akan
turun.
Firman Allah dalam al-
Quran, surah Ali-Imran
55:
(Ingatlah) tatkala Allah
berfirman: Hai Isa,
sesungguhnya Aku (Allah)
akan mengambil engkau
dan akan mengangkat
engkau kepadaKu serta
akan membersihkan
engkau dari mereka yang
kafir itu.
Perkataan Allah Aku ambil
dan Aku angkat engkau
kepadaKu dalam ayat
tersebut di atas, diulangi
Allah lagi dalam ayat-ayat
lainnya, dan beberapa
Hadis Sahih yang
menerangkan bahawa Isa
a.s. akan diturunkan
kembali, menjadikan para
Sahabat, Tabiin dan
Mujtahidin sepakat
mengatakan bahawa Nabi
Isa masih hidup di langit,
dan suatu waktu nanti
akan turun lagi ke bumi.