Disneyland 1972 Love the old s
Arifin Martapura

Arifin Martapura

Penting ! file-file di sini sangat sensitif, jadi bersabarlah untuk mendownload file-file di sini.

Kisah Nabi Isa - Halaman 6

April - September 2011
Ajaran Nabi Isa berlawanan sungguh dengan kemahuan dan keinginan masyarakat umum dimasa itu. Isa melarang mereka berlazat-lazat dan bersenang-senang, serta umumnya mereka asyik dengan berbagai kemaksiatan dan kejahatan. Diantara pendita dan orang ramai, memang ada orang yang benar- benar suci dan bersih, ingat dan selalu mengabdikan diri kepada Allah s.w.t. Mereka ini sajalah yang sebenarnya mengakui akan ajakan dan pelajaran yang diberikan oleh Nabi Isa. Mereka inilah yang menjadi pembela, tulang belakang Nabi Isa a.s. dan mereka inilah yang disebutkan Allah dalam al-Quran Ansarullah dan Hawariyun. Sedang lain- lainnya, masyarakat ramai, lebih-lebih masyarakat yang kayaraya, pembesar- pembesar negeri hampir semuanya menentang akan ajakan dan ajaran Nabi Isa, bahkan menghalang dari tersiarnya pengajaran ini, sebab mereka takut akan kehilangan harta dan pangkat serta pengaruh. Nabi Isa mereka dustakan, mereka halangi dengan berbagai cara. Semua ini memang sudah menjadi nasibnya para Nabi dan Rasul Allah, sejak dari Nabi Adam a.s., sampai kepada Nabi Muhammad s.a.w., kerana Nabi-nabi dan Rasul-rasul Allah itu diutus memang untuk merobah keadaan dan susunan masyarakat kepada siapa mereka diutus Tuhan, jadi bukan semata-mata untuk menurutkan kemahuan umat. Nabi Isa terus-menerus mengajarkan semua yang diperintahkan Allah kepadanya, dari desa ke desa dan dari kota ke kota. Kerana begitu hebat tentangan kaumnya, maka kepada Nabi Isa diberikan Allah beberapa mukjizat yang luarbiasa, agar orang ramai insaf akan kebenaran Nabi Isa sebagai orang yang diutus Allah. Nabi Isa menggumpal sekepal tanah, lalu ditiupnya, segera tanah itu menjadi burung, terbang ke sana ke mari bersiul- siul, beranak dan berketurunan. Ramai orang ditimpa penyakit kusta dan tidak seorang juga yang dapat menyembuhkan penyakit itu, sehingga penyakit itu terus-menerus, turun- temurun menyerang sebuah desa. Oleh Nabi Isa semua orang yang sakit bertahun-tahun itu dapat disembuhkan sekaligus dengan sesembuh-sembuhnya. Banyak pula orang yang buta sejak dilahirkan ke dunia ini pun dapat disembuhkan oleh Nabi Isa, sampai dapat melihat seterang-terangnya. Bahkan orang yang sudah mati pun, ada yang dihidupkan Nabi Isa. Semua itu menjadi dalil dan bukti yang tidak dapat dibantah lagi, atas kenabian dan kerasulan Nabi Isa a.s. bagi orang- orang yang mahu beriman dan percaya. Tetapi bagi musuh- musuhnya, orang-orang yang ditakdirkan Tuhan untuk jadi kayu api neraka, semua kejadian itu dipandangnya sebagai sihir semata-mata, namun Nabi Isa tetap mereka tentang dan musuhi. Nabi Isa mempunyai kawan dan pula mempunyai lawan. Dengan kawan-kawannya itulah Nabi Isa berjalan ke tempat-tempat yang jauh, menyiarkan pelajaran agama, menolong manusia sengsara. Tetapi sayang, lawannya lebih banyak daripada kawannya dan lawannya ini memusuhinya dengan sehebat-hebatnya, serta mengadakan tekanan dan rintangan seberat- beratnya. Musuh Nabi Isa bukan saja orang ramai yang telah dihinggapi penyakit kekafiran, tetapi banyak dari pembesar-pembesar negeri yang takut kehilangan pangkat, banyak pendita-pendita yang takut kehilangan pengaruh. Setelah pendita-pendita sesat itu merasa bahawa Nabi Isa tidak dapat mereka kalahkan dengan debat dan kata-kata, mereka berusaha mencari jalan lain. Pembesar- pembesar negeri sejak dari raja, sampai kepada pembesar-pembesar bawahannya, mereka hasut untuk menyingkirkan Nabi Isa dan masyarakat, dengan tuduhan mengganggu ketenteraman, melenyapkan keamanan negeri dan akan merebut kekuasaan pemerintah. Pada suatu hari, Isa dan sahabat-sahabatnya itu tiba disuatu daerah padang pasir yang tandus dan kering, jauh dan desa dan kampung, tidak ada manusia dan rumah, sedang persediaan air dan makanan sudah habis samasekali. Padang pasir yang tandus itu tidak mempunyai tempat untuk berlindung, sedang matahari bersinar terik. Mereka diserang haus dan lapar yang hebat sekali. Mereka lalu duduk berunding, bertukar fikiran, jalan mana yang harus ditempuh untuk keluar dari daerah kering itu, dimana kiranya dan bagaimana caranya mendapat sedikit air untuk dapat mempertahankan hidup mereka. Keadaan mereka lebili sulit lagi, kerana disaat itu pulalah musuh-musuh mereka telah mengepung dan menunggu-nunggu kedatangan mereka untuk dihancurkannya. Dalam keadaan yang sulit dan rumit itulah Nabi Isa menuangkan pengajaran- pengajaran yang sangat dalam kepada para pengikutnya itu, meresapkan ke dalam jiwa mereka hakikat perjuangan hidup di dunia menjelang mati, merasakan erti hidup yang sebenarnya. Sesungguhnya para sahabat dan Hawariyun itu telah teguh imannya, sudah tidak syak lagi dan ragu-ragu lagi akan kebenaran Nabi Isa dan kerasulannya, tunduk dan patuh menjalankan nasihat dan perintah Nabi Isa, namun mereka masih ingin mendapatkan bukti- bukti dan tanda-tanda yang lebih nyata, semata- mata untuk menambah tebal keimanan mereka. Apalagi sekarang ini benar-benar mereka sedang dalam kesulitan menghadapi musuh dan bahaya lapar yang tidak terhingga. Mereka lalu berkata kepada Isa: Ya, Isa anak Mariam! Kuasakah Tuhan menurunkan makanan dari langit untuk kami? Dengan keterangan, bahawa mereka hanya ingin tahu saja, bukanlah kerana kurang percaya dan kurang tegas iman. Permintaan yang demikian pernah pula dikemukakan oleli pengikut Nabi Ibrahim dahulu. Terhadap permintaan sahabat- sahabatnya itu, Nabi Isa menasihatkan agar mereka jangan hendaknya menuntut mukjizat- mukjizat supaya tuntutan itu janganlah menjadi fitnah terhadap keimanan mereka sendiri. Nabi Isa memperingatkan mereka sekali lagi kepada mukjizat-mukjizat yang banyak sekali, yang sudah diperlihatkan Nabi Isa kepada mereka. Mendengar keterangan Nabi Isa itu, mereka lalu berkata: Kami menghendaki yang demikian itu, supaya dapatlah kami memakan makanan yang kami katakan itu dan supaya tetap teguh kepercayaan dalam hati kami, sedang kami mengakui sebenar- benarnya, bahawa engkau orang yang benar, sehingga kami menjadi saksi atas yang demikian itu. Setelah mendengar perkataan mereka itu, Nabi Isa lalu berdoa kepada Tuhan: Ya Allah, Tuhan kami, turunkanlah makanan dan langit untuk menjadi perayaan besar (hariraya) bagi kami dan orang-orang yang sesudah kami dan pula menjadi bukti kekuasaan Engkau. Berilah kami rezeki, sedang Engkau adalah sebaik-baik pemberi rezeki. Doa dan harapanan itu dikabulkan Allah. Makanan yang lazat cita rasanya turunlah dari langit untuk mereka santap bersama- sama, diiringi oleh turunnya wahyu Allah: Sesungguhnya Aku turunkan makanan itu kepadamu, tetapi ingat, barangsiapa yang engkar diantara kamu dikemudian hari, akan Aku seksa dengan seksaan yang belum pernah Aku seksakan kepada orang- orang yang hidup didunia ini. Makanan itu segera mereka santap bersama- sama dengan sekenyang- kenyangnya, sehingga segarlah perasaannya, hilang rasa laparnya, serta kembalilah kekuatan mereka yang sudah penat dan lelah itu. Kejadian itu tersiar pula kemana-mana menambah imannya orang yang beriman dan menambah dengkinya musuh-musuh mereka. Dalam pada itu kaum Bani Israel, iaitu musuh Nabi Isa dipelopori oleh pendita-pendita mereka sendiri, telah berkumpul untuk mencari daya- upaya cara bagaimana dapat menewaskan Nabi Isa dan pengikut- pengikutnya. Hadir pula dalam rapat besar itu pembesar-pembesar negeri dan raja mereka. Nabi Isa telah mengetahui lebih dahulu akan rencana-rencana mereka untuk membunuh Nabi Isa itu. Sebab itulah Nabi Isa terus mengembara menghindarkan diri dari tangkapan mereka. Dalam rapat besar itu, tiba-tiba seorang pemuda yang tangkas mengacungkan tangan minta berbicara untuk mengemukakan pendapat dan usulnya. Pemuda itu Yahuza namanya. Kepadanya diberikan kesempatan membentangkan pandangan dan buah fikirannya. Dengan tegas pemuda itu lalu mengusulkan, agar Nabi Isa ditangkap dan dibunuh saja. Dia sendiri telahpun mengetahui akan tempat Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya itu bersembunyi. Dia sendiri menyanggupkan dirinya untuk menjadi pelopor dalam penangkapan dan pengepungan itu. Fikiran yang dikemukakan pemuda itu, dengan segera mendapat persetujuan dari yang hadir dengan sambutan yang meriah sekali. Apalagi orang banyak sudah lama tidak mendengar, di mana Isa sedang berada, tiba-tiba pemuda itu menerangkan, bahawa dia mengetahui tempat Nabi Isa. Pemuda itu mendapat pujian setinggi langit. Orang banyak datang berduyun- duyun mencium tangan pemuda itu dan menjanjikan kepadanya apa saja yang dia kehendaki, bila dia telah berhasil dapat menangkap Nabi Isa serta membunuhnya. Raja lalu menyiapkan tentera dan perbekalan, untuk dikerahkan menangkap Nabi Isa, dibawah pimpinan pemuda itu. Dalam pada itu pendita-pendita dan pembesar-pembesar negeri yang benci kepada Isa, berpropaganda kepada orang banyak untuk membenci Nabi Isa, dan menuduhnya sebagai pengacau, serta perusak agama dan negara. Nabi Isa dan pengikut- pengikutnya telah mengetahui itu semua. Tahu bahawa tentera raja dan banyak orang telah siap mencari-cari mereka, ke mana saja mereka pergi. Nabi Isa dan pengikut- pengikutnya, dengan sembunyi-sembunyi dan menyeludup pindah dari sebuah tempat ke lain tempat, agar jangan sampai diketahui oleh musuh-musuhnya. Akhirnya Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya itu terperosok ke sebuah daerah yang telah dikepung oleh musuh disekitarnya. Tidak ada jalan keluar untuk melepaskan diri dan kepungan. Tidak ada jalan lain, selain bersembunyi dibelukar yang ada dalam sebuah kebun yang luas dalam daerah kepungan itu. Disaat yang amat kritikal, dipuncak segala krisis, tidaklah hairan kalau banyak diantara pengikut Nabi Isa a.s. yang masih kurang kuat imannya, sama mencuba menghindarkan diri dari bahaya maut. Pengikut Isa a.s. berkurang satu demi satu. Akhirnya hanya tinggal 12 orang, yang menyanggupkan diri untuk tetap bersama Isa a.s. dalam keadaan yang bagaimanapun. Mereka yang 12 orang inilah yang dinamai Allah di dalam al- Quran dengan al- Hawariyun, iaitu pengikut- pengikut atau sahabat- sahabat yang setia. Di saat itu Nabi Isa a.s. mulai mengeluh dan berkata: Siapakah gerangan yang akan menjadi pembelaku? Keluhan Isa itu dijawab oleh Hawariyun tersebut dengan kata: Kami siap untuk membela dan bersamamu menegakkan agama Allah. Tentera musuh makin dekat jua dan musuh rupanya sudah tahu, bahawa Nabi Isa dan pengikut-pengikutnya berada di tempat itu. Ketika itulah pengikut- pengikut Nabi Isa mendapat ujian yang sebesar-besarnya. Terbuktilah, bahawa diantara pengikutnya ada yang tidak tahan, ada juga yang teguh imannya. Seorang demi seorang para pengikutnya meninggalkan Isa, lalu meminta perlindungan dari musuh. Mereka lari dengan tidak minta izin dan tidak memberitahu lebih dahulu kepada Isa. Lupalah mereka ketika itu akan pemimpin besar yang selama mi mereka puja dan ikutinya. Akhirnya salah seorang dari pengikut yang lari ini pulalah yang telah belot, menunjukkan tempat bersembunyinya Nabi Isa kepada musuh-musuh itu. Kepungan makin dipersempit, kerana sudah nyata dimana tempat Nabi Isa bersembunyi. Dengan dipelopori oleh pemuda Yahuza, musuh makin mempersempit kepungan mereka. Yahuza sebagai pelopor, lalu menyerbu masuk sendirian ke dalam belukar dimana Nabi Isa sedang bersembunyi. Dia ingin menangkap Nabi Isa dengan tangannya sendiri. Baru saja pemuda itu menyerbu ke tempat persembunyian Nabi Isa, Tuhan memperlihatkan kekuasaanNya. Mata musuh tidak dapat melihat Nabi Isa, sedang pemuda Yahuza yang telah menyerbu sendirian itu, dirobah Allah mukanya menjadi serupa dengan muka Nabi Isa. Tepat disaat itu tentera musuh menyerbu masuk, mereka melihat Yahuza yang berbentuk Nabi Isa itu segera ditangkapnya serta dipukulinya, lalu mereka gantung ditiang gantungan yang berupa salib. Ditiang salib itulah orang tangkapan yang mereka kira Nabi Isa itu, mereka pakukan, lalu dilemparinya dengan batu, serta dipukulinya dengan kayu, sehingga darah tertumpah sebanyak-banyaknya. Akhirnya tangkapan itu matilah di tiang salib itu. Nabi Isa yang sebenarnya terlepas dan tangkapan itu, tetapi orang ramai dan musuh tidak mengetahuinya. Kepada Nabi Muhammad diwahyukan Allah apa yang sebenarnya terjadi di saat itu. Firman Allah di dalam al- Quran: Kata mereka, mereka telah membunuh al-Masihi Isa Anak Mariam, seorang yang menjadi Rasul Allah. Yang sebenarnya mereka tidaklah membunuh Nabi Isa dan pula menyalibkannya, tetapi telah menyalibkan seorang lain yang diserupakan Allah dengan rupa Nabi Isa. Orang- orang yang berselisihan tentang Nabi Isa ini, yang sebenarnya masih dalam keraguan, bukanlah dengan pengetahuan yang yakin, hanya dengan menduga belaka. Bukanlah mereka telah membunuh Nabi Isa yang sebenarnya. Allah telah mengangkatkan Nabi Isa kepadaNya, Allah itu Maha Agung dan Maha Bijaksana. Dan firmanNya lagi: Mereka (orang-orang kafir) membuat rencana (untuk membunuh Nabi Isa), sedang Allah juga membuat rancangan (untuk menghindarkan Nabi Isa dari dibunuh), akhirnya rencana Allah jugalah yang terjadi, kerana Allah adalah sepandai-pandai perencana. Ingatlah tatkala Allah bersabda: Hai Isa, Aku akan ambil kamu, dan akan angkatkan kamu kepadaKu, dan akan membersihkan kamu dari (tangan-tangan) orang- orang yang kafir itu dan akan jadikan orang-orang yang mengikut kamu itu diatas orang-orang yang kafir itu sampai hari kiamat dan kemudian kepadaKu jualah tempat kembali kamu. Nanti Aku akan tetapkan keputusan tentang segala perkara yang kamu perselisihkan. Selain ayat-ayat yang tersebut diatas ini, ada banyak lagi ayat-ayat didalam Kitab Suci al- Quran yang menerangkan bahawa Allah telah angkat Nabi Isa kepadaNya dan bahawa Allah akan turunkan Nabi Isa kembali untuk diimani oleh semua ahli Kitab. Di samping ayat-ayat al-Quran, tidak sedikit jumlah Hadis-hadis yang sahih menerangkan bahawa Isa akan turun kembali. Dengan alasan-alasan tersebut, maka ijmak sekalian Sahabat, Tabiin dan Mujtahidin, bahawa Isa masih hidup dan akan turun. Firman Allah dalam al- Quran, surah Ali-Imran 55: (Ingatlah) tatkala Allah berfirman: Hai Isa, sesungguhnya Aku (Allah) akan mengambil engkau dan akan mengangkat engkau kepadaKu serta akan membersihkan engkau dari mereka yang kafir itu. Perkataan Allah Aku ambil dan Aku angkat engkau kepadaKu dalam ayat tersebut di atas, diulangi Allah lagi dalam ayat-ayat lainnya, dan beberapa Hadis Sahih yang menerangkan bahawa Isa a.s. akan diturunkan kembali, menjadikan para Sahabat, Tabiin dan Mujtahidin sepakat mengatakan bahawa Nabi Isa masih hidup di langit, dan suatu waktu nanti akan turun lagi ke bumi.


Halaman: [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] [ 4 ] [ 5 ] [ 6 ] [ 7 ] [Menu]
SHARE KE:
Twitter Google+

Sekitar 139 hari lagi kita akan memperingati; Hari Raya Idul Adha - 1435 H ^_^

ATAU TEMUKAN ARIF DI:
Facebook Twitter Google+
© 2011-06-19 / 2024-05-19 / 1 / 1 / 5282
www.arifmtp.wapsite.me
Didukung: xtgem.com / syntax / template / graham