XtGem Forum catalog
Arifin Martapura

Arifin Martapura

Penting ! file-file di sini sangat sensitif, jadi bersabarlah untuk mendownload file-file di sini.
Dengan harapan penuh supaya Firaun insaf akan kekurangan dirinya, insaf akan kebesaran Tuhannya, maka Musa cuba cuba memperlihatkan mukjizat yang telah dikurniakan Allah kepadanya, untuk dipertontonkan kepada Firaun, sesudah terbukti bahawa Firaun tidak mahu tunduk kalau hanya dengan kata kata belaka. Bukan terhadap Firaun saja, tetapi hendaknya dapat pula menginsafkan para bangsawan yang tak lebih dan tak kurang pada kekafiran mereka, bahkan mereka itulah sebenarnya yang telah menghasut dengan nasihat nasihatnya yang amat kejam, sehingga Firaun menjadi bertambah sesat dan kejam juga. Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan yang telah menurunkan berbagai rahmat dan nikmat, Musa mulai memperlihatkan mukjizatnya yang besar. Tongkat yang berada di tangannya, dilemparkannya ke tanah. Tiba tiba tongkat itu menjadi ular besar, sehingga Firaun dan para bangsawannya betul betul takjub melihatnya. Cobalah mukjizaterlihatkan yang lainnya lagi ! kata Firaun kepada Musa, dengan harapan Musa tidak akan dapat lagi berbuat apa apa selain semacam itu saja. Musa segera memasukkan tangannya ke ketiaknya. Sejurus kemudian tangan itu dikeluarkannya. Tangan tersebut mengeluarkan sinar yang berkilau kilauan, lebih hebat dari cahaya kilat, sehingga dunia menjadi terang benderang kerananya, mata Firaun dan para bangsawannya menjadi silau. Firaun merasa sudah tidak mempunyai daya lagi untuk mengalahkan Musa. Dia berpaling menuju ke tempatnya bersama sama dengan para bangsawannya. Dalam hatinya timbul berbagai bagai fikiran jahat, dengan cara bagaimana dapat mengalahkan Musa. Kehebatan Musa itu dicuba diperkecil kecilkannya, dia menganggap bahawa itu semua sihir semata. Dia lupa akan kebesaran Allah yang telah memberikan mukjizat itu. Berkata Firaun kepada para bangsawannya: Kedua tukang sihir itu (Musa dan Harun), rupanya ingin mengalahkan kita dengan sihirnya, ingin mengeluarkan kita dari negeri ini dengan kekuatan sihirnya. Bagaimanakah pandangan kamu sekalian tentang hal ini? Semua bangsawan dan pembesarnya itu menjawab: Kedua orang itu perlu kita kalahkan, dengan mendatangkan semua ahli ahli sihir bangsa kita yang telah masyhur kepandaiannva itu, untuk mengalahkan Musa, bahkan untuk melenyapkan kedua mereka itu dari permukaan bumi ini. Sebagaimana kita ketahui, bahawa Mesir di masa Firaun itu masyhur sekali dengan ilmu sihirnya. Keahlian tukang sihir Mesir ketika itu telah dapat mengalahkan semua tukang tukang sihir yang bagaimanapun juga pintarnya di atas dunia ini. Dan atas kehebatan ilmu sihir para pengikutnya itulah, maka Firaun dapat berkuasa dan menjadi raja besar. Fikiran para bangsawan dan pembesar itu masuk pula di akal Firaun. Semua tukang sihir diperintahkan datang berkumpul, dari seluruh pelusok Mesir, baik dari desa mahupun dari kotanya. Lalu Firaun berkata kepada Musa: Apakah engkau sengaja datang ke mari untuk mengusir kami dari negeri kami dengan kekuatan sihirmu itu, hai Musa? Ditegaskannya oleh Firaun, bahawa Musa tidak akan dapat berbuat lebih dari itu, kerana rakyat Firaun sudah termasyhur ahli tentang ilmu sihirnya. Musa diperintahkannya untuk berhadapan dengan tukang tukang sihir yang sudah dikumpulkannya itu guna mengadukan kepintaran. Musa menurut agar pertandingan kepintaran itu diadakan di hadapan rakyat banyak, agar orang banyak dapat mengetahui, siapa yang benar dan siapa pula yang tidak benar dan palsu dalam hal ini. Dalam pada itu Firaun dengan segala daya upayanya, memilih di antara tukang tukang sihir yang berpuluh puluh ribu itu, beberapa ribu saja yang benar benar pintar dan telah terbukti kepintaran mereka. Untuk dihadapkan kepada Musa untuk mengalahkannya, bahkan kalau dapat untuk melenyapkan Musa sekali. Kepada masing masing tukang sihir itu dijanjikan oleh Firaun akan pangkat yang tinggi dan harta sebanyak banyaknya, bila tukang tukang sihir itu berjaya mengalahkan Musa dalam hal ini. Hari yang telah ditetapkan itupun datanglah. Baik Firaun dan para bangsawannya, mahupun semua tukang sihir yang ribuan jumlahnya itu sama sama berkumpul di tanah lapang yang luas, dimana hampir seluruh rakyat pun turut menjadi penonton. Nabi Musa dan Harun berdua saja, tampil ke tengah tengah lapangan pertandingan. Di tempat itu berkatalah Musa kepada sekalian tukang sihir: Celaka besar bagi orang yang berbuat dusta tentang Allah. Kamu sekalian sudah mendustakannya, kamu kira mukjizat ini sebagai sihir, kamu persamakan saja antara sihir dengan mukjizat, antara yang batil dengan yang hak. Barangsiapa yang mencuba memalsukan yang hak dan membenarkan yang palsu, maka orang itu akan kalah dan rugi semata mata. Seruan dan kata kata Musa yang singkat itu, rupanya lancar sekali masuknya ke dalam telinga tiap tiap tukang sihir itu. Dan kata kata ini akan memberi saluran yang baik sekali dalam fikiran mereka untuk mencari jalan yang benar, di antara dua keadaan yang saling bertentangan, yang sedang mereka hadapi sekarang ini. Tiba tiba semua tukang sihir yang puluhan ribu jumlahnya itu, dipanggil oleh Firaun untuk berkumpul dan berbaris dengan gagah, sedang di masing masing tangan mereka tergenggam seutas tali dan sebuah tongkat. Hal itu sengaja dikerjakan oleh Firaun, untuk memperlihatkan kekuasaannya kepada Musa dan Harun, agar Musa dan Harun takut dan orang banyak bersemangat. Dengan demikian, orang banyak rata rata sekarang ini percaya akan kemenangan tukang tukang sihir yang banyak itu, yakin bahawa Musa dan Harun akan dapat dikalahkan dan dibinasakan di tengah tengah pertandingan itu. Firaun segera memerintahkan untuk mulai pertandingan. Lalu berkata tukang tukang sihir itu kepada Musa: Apa kamu akan memulai mempertunjukkan kehebatanmu, ataukah kami yang akan memulainya? Musa dan Harun sedikitpun tidak gentar akan semua pertunjukan kekuasaan Firaun itu. Dengan tak khuatir sedikitpun, tukang tukang sihir itu dipersilakan memulai akan kehebatan sihirnya. Dengan memperlindungkan diri kepada Allah, serta berdoa akan pertolongan Allah, Musa mempersilakan tukang tukang sihir itu melepaskan tali dan tongkat tongkat mereka. Dengan serentak, mereka melepaskan tali dan tongkat dari tangannya masing masing. Di hadapan Musa dan Harun tiba tiba merayaplah beribu ribu ekor ular kecil, yang kesemuanya menuju ke arah Musa dan Harun, untuk membinasakan mereka berdua. Jelas terdengar oleh Musa akan wahyu Allah ketika itu: Jangan takut, hai Musa, engkaulah yang lebih unggul. Musa segera melepaskan tongkatnya, seketika itujuga menjelma menjadi seekor ular yang luarbiasa besarnya. Semua ular yang kecil kecil itu segera ditelannya sampai habis, dalam waktu sekejap mata saja. Melihat kejadian itu semua tukang tukang sihir merasa takjub dan tercengang. Tampaklah oleh mata kepalanya sendiri, bagaimana kebenaran dapat melenyapkan kepalsuan, begitu pula yang hak dapat menyapu bersih akan kesesatan. Sekalian tukang sihir itu, dengan serentak tunduk dan bersujud di hadapan Musa dan Harun, kerana mereka menginsafi akan kesesatan perbuatannya serta ilmunya, mereka bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, atas segala dosa yang telah mereka lakukan selama ini. Menggetarlah tubuh Firaun menahan kemarahan, setelah ia melihat kejadian itu. Terasa olehnya mahkota yang berada di kepalanya bergerak mahu roboh, kekuasaannya yang diharapkan-nya akan bertambah kuat, tetapi ternyata malah semakin merosot. Kejadian yang dilihatnya itu, dirasakannya seolah olah angin taufan yang paling dahsyat, yang mungkin akan dapat menumbangkan kerajaan yang didirikannya di atas segala kepalsuan dan kebodohannya. Kerana banyaknya orang orang yang sama tunduk dan beriman kepada Musa dan Harun, lalu Firaun mengeluarkan undang undang darurat yang mengancam kepada siapa yang keluar dari ketaatan terhadap dirinya. Berbagai-bagai hukuman dicantumkan dalam undang undang yang baru itu, ada hukuman potong tangan, potong kaki, hukum gantung, salib dan sebagainya. Kalau rasa keimanan telah meresap ke dalam jiwa seseorang manusia, walaupun dengan kekuatan senjata apa saja, keimanan itu tidak akan dapat dicabut keluar, Tidak ada sebuah kekuasaan yang bagaimana juga besar dan perkasanya yang sanggup mem- belokkan hati orang yang beriman itu, sekalipun dengan ancaman ancaman yang bagaimana juga hebat dan beratnya, Mereka yang telah beriman itu hanya berkata: Kami beriman kepada Tuhan, agar diampuniNya segala kesalahan dan dosa dosa kami, yang telah kamu paksakan terhadap kami untuk mengerjakan serta mempelajari sihir. Allah lebih baik dan lebih kekal.


Halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 (Menu)
SHARE KE:
Twitter Google+

Sekitar 139 hari lagi kita akan memperingati; Hari Raya Idul Adha - 1435 H ^_^

ATAU TEMUKAN ARIF DI:
Facebook Twitter Google+
© 2011-06-19 / 2024-05-19 / 1 / 1 / 3052
www.arifmtp.wapsite.me
Didukung: xtgem.com / syntax / template / graham